Survei PT GSI: Elektabilitas ERAT BERSALAM Unggul 4,9% dari TSM-MO

Muhammad Ridwan Saleh

Utarakannews.com, Parepare – Hasil survei terbaru PT General Survey Indonesia (GSI) menunjukkan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare, Erna Rasyid Taufan – Rahmat Sjamsu Alam (Erat Bersalam), unggul dengan elektabilitas 37,1%.

Pasangan ini terpaut selisih 4,9% dari Tasming Hamid-Hermanto (TSM-MO), yang mencatatkan angka 32,2%.

Direktur Riset PT GSI, Muhammad Ridwan Saleh, menjelaskan survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 660 responden.

“Kami menerapkan kontrol kualitas scara acak pada 20% dari total sampel dengan mendatangi kembali responden yang telah diwawancarai. Hasilnya, tidak ditemukan kesalahan berarti,” ujar Ridwan, Sabtu 23 November 2024.

Ia menambahkan, survei ini memiliki margin of error ±3,2% dengan tingkat kepercayaan 95%. Pengumpulan data dilakukan pada 20-23 November 2024.

Selain itu, survei juga mengungkapkan elektabilitas dua pasangan calon lainnya, yaitu Muhammad Zaini-Bakhtiar Tijjang sebesar 18,4% dan Andi Nurhaldin Nurdin Halid-Taqyuddin Djabbar dengan 6,5%. Sementara, 5,8% responden menyatakan tidak tahu, tidak menjawab, atau merahasiakan pilihannya.

Ridwan juga memaparkan tingkat popularitas dan akseptabilitas keempat pasangan calon. Erat Bersalam memiliki popularitas tertinggi dengan 97,8% dan akseptabilitas sebesar 87,7%. TSM-MO menyusul dengan popularitas 97,3% dan akseptabilitas 83,7%. Pasangan Zaini-Bakhtiar mencatatkan popularitas 90,2% dan akseptabilitas 68,5%, sementara pasangan Nurhaldin-Taqyuddin berada pada angka 85,6% untuk popularitas dan 60,2% untuk akseptabilitas.

“Dari sisi pemilih kuat (strong voters), selisihnya hanya 1,5%. ERAT Bersalam berada di angka 28,5%, sementara TSM-MO mencapai 27%. Menjelang hari pencoblosan, persaingan kedua pasangan ini cukup ketat, meski elektabilitas Erat Bersalam unggul dengan selisih 4,9%,” kata Ridwan.

Ia menilai tren elektabilitas Erat Bersalam terus meningkat berkat konsistensi kerja tim.

“TSM-MO terlihat terlena dengan elektabilitas tinggi sejak awal. Padahal, tren seperti itu berisiko. Sebaliknya, Erat Bersalam terus bekerja dan berhasil menunjukkan hasil nyata di lapangan,” tutup Ridwan.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *