Menag Nazaruddin Umar Resmikan Laboratorium Terpadu IAIN Parepare

menag

Utarakannews.com, Parepare – Menteri Agama (Menag) Prof KH Nazaruddin Umar melakukan kunjungan kerja ke IAIN Parepare.

Kunjungan tersebut untuk membawakan kuliah umum dan meresmikan gedung Laboratorium Terpadu IAIN Parepare.

Menag meresmikan Laboratorium Terpadu IAIN Parepare dengan ditandai dengan pemotongan pita.

Peresmian Rektor IAIN Parepare Prof Hannani, Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam (Pendis) Prof M. Arskal Salim GP, Wali Kota Parepare Tasming Hamid, Wakil Wali Kota H. Hermanto.

Tak hanya itu, jajaran Forkopimda Parepare turut hadir dalam peresmian tersebut.

Usai meresmikan, Menag meninjau langsung ruangan laboratorium terpadu itu.

Diketahui, gedung itu dibangun melalui anggaran tahun 2024 melalui program SBSN dengan biaya sebesar Rp 38 miliar.

Bangunan berlantai lima ini dilengkapi 33 ruangan laboratorium untuk menunjang kegiatan praktikum berbagai program studi di IAIN Parepare.

Kehadiran fasilitas ini diharapkan menjadi langkah maju dalam peningkatan kualitas pembelajaran dan riset di lingkungan kampus.

Rektor IAIN Parepare, Prof Hannani menyampaikan rasa syukurnya atas diresmikan gedung Laboratorium Terpadu berlantai 5 itu.

“Kami berharap kehadiran laboratorium ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh program studi,” kata Hannani.

“Laboratorium ini menjadi sarana penting bagi pengembangan kompetensi mahasiswa secara praktis,” tambahnya.

Hannani menjelaskan fasilitas pendidikan merupakan salah satu prioritas pemerintah untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan tinggi keagamaan.

“Laboratorium ini bukan hanya simbol kemajuan fisik, tetapi juga bukti keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di perguruan tinggi Islam,” jelasnya.

Sementara itu, Menag Prof Nazaruddin Umar menegaskan pendidikan berbasis cinta mampu membangun karakter generasi muda yang lebih humanis, berempati, dan memiliki kecintaan terhadap ilmu pengetahuan.

“Integrasi kearifan lokal juga dinilai penting untuk memperkuat identitas budaya bangsa di tengah arus globalisasi,” paparnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *