Kekurangan Ruang Kelas, Siswa SD Negeri di Parepare Gunakan Terpaksa Gunakan Musala dan Perpustakaan

parepare

Utarakannews.com, Parepare – Dua rombongan belajar (rombel) SDN 85 Parepare terpaksa mengikuti proses belajar mengajar di musala dan perpustakaan sekolah.

Sekolah tersebut menerima murid baru pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025 dengan jumlah banyak. Di sisi lain, ruang kelas tidak mampu menampung semuanya.

Kelas 1 dan 2 terbagi tiga rombel yaitu 1A, 1B, dan 1C, 2A, 2B, dan 2C. Sementara, jumlah ruang kelas yang tersedia hanya empat.

Pihak sekolah pun memanfaatkan Musala dan Perpustakaan untuk menampung satu rombel masing-masing kelas. Murid-murid pun belajar sambil duduk melantai, tak seperti di kelas pada umumnya menggunakan kursi.

“Sementara menempati Musala. Keterbatasan ruangan, sementara pendaftar di sini tiap tahun membludak terus,” beber Guru Kelas 1 SDN 85 Parepare, Surya Indrawati, yang ditemui saat mengajar di Musala sekolah, Senin (21/4/2025).

Di sekitaran SDN 85 Parepare memang dipadati penduduk, utamanya perumahan yang semakin banyak. Sedangkan, jumlah Sekolah Dasar terbilang sedikit.

“Perumahan di sini sudah banyak. Bukan hanya sekitaran Perumnas, mulai dari Grand Sulawesi, D’Nailah, Mario City sama perumahan-perumahan yang lain ke sini semua (menyekolahkan anaknya). Jadi, setiap penerimaan siswa baru itu diserbu pendaftar. Banyak yang mendaftar ke sini, ” ungkapnya.

“Kasihan juga kalau tidak ditampung dan diarahkan ke sekolah lain. Karena, mereka (orangtua murid) juga merasa rumahnya di sekitar sini,” tambah Surya.

Khusus kelas 1 menempati musala untuk proses belajar mengajar dan dilakukan secara bergantian tiap dua minggu sekali.

“Sementara yang menempati ini Kelas 1A. Bergantian (Kelas 1B, dan 1C), setiap dua minggu sekali menempati ruang Musala. Sekarang ini ada 31 orang (rata-rata murid perkelas),” sebutnya.

Surya mengungkapkan, situasi saat ini membuat SDN 85 Parepare kekurangan dua kelas untuk menampung kelas 1 dan 2.

“Kalau keterbatasan ruangannya yah kurang dua kelas. Kalau sudah ada penambahan kelas itu, tiap tahun kita bisa menerima tiga kelas (tiga rombel),” katanya.

Kendati demikian, apabila PPDB tahun 2025/2026 pihak sekolah dibatasi untuk menerima siswa baru, maka orang tua calon siswa akan diarahkan ke sekolah terdekat lainnya untuk menyekolahkan anaknya.

“Kalau memang nanti masih terbatas dan kita dibatasi untuk menerima (siswa baru), yah apa boleh buat warga di sini diminta untuk mencari sekolah lain kalau memang sudah tidak bisa menampung,” terangnya.

“Di (SD) 37 (terdekat), tapi 37 itu ramai juga di sana, karena warga Wekke’e. Yang satu ada (SD) 77 tapi di Lariang Nyarang (Lanyer),” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *