Utarakannews.com, Parepare – Junaedi Tajuddin, pembalap legendaris asal Kota Parepare, kembali membuktikan tajinya di lintasan balap. Dengan nomor khas 05 yang selalu menempel di motornya, Junaedi berhasil menyabet gelar juara pada ajang bergengsi Final Run Sulawesi Selatan Cup Prix yang dihelat di kawasan ikonik Titik Nol Tanjung Bira, Bulukumba, pada akhir pekan kemarin.
Aksi pembalap senior ini di Kelas Bebek Standar 116 cc Rider memukau ribuan pasang mata penonton. Sejak start, Junaedi langsung tancap gas, memperlihatkan skill dan pengalaman balap yang matang.
Ia mampu menjaga ritme, memanfaatkan setiap tikungan sirkuit non-permanen yang menantang di pinggir pantai tersebut, dan meninggalkan jauh para pesaingnya yang didominasi pembalap muda.
“Alhamdulillah, hasil ini berkat kerja keras tim dan doa dari keluarga. Sirkuit di Bira ini sangat menantang, tapi saya menikmati setiap putarannya,” ungkap Junaedi kepada Utarakannews.com, Selasa (7/10/2025).
Prestasi yang diraih ini, diakui tak lepas dari peran dan dukungan penuh dari sosok pengacara pengacara nasional asal Sinjai dan Bulumba, Muallim Tampa. Diketahui pria yang juga kenal sebagai pengusaha sukses itu telah menjadi mentor dan sponsor utama yang mendorongnya mencapai performa maksimal.
Dukungan moril dan materil dari sosok Muallim Tampa menjadi energi tambahan bagi pembalap Zakir Racing Team, untuk tampil tanpa beban dan membuktikan diri di Sirkuit Titik Nol Bira.
“Keberhasilan ini adalah buah dari kerja keras dan dedikasi seluruh tim, serta dukungan tak terhingga dari Bapak Muallim Tampa. Beliau adalah pahlawan di balik layar yang membuat kami bisa meraih juara di Bulukumba,” ucapnya.
Kemenangan ini bukan sekadar piala biasa. Bagi Junaedi Tajuddin, yang kerap dijuluki “The Legend 05”, capaian ini menegaskan bahwa usia bukanlah penghalang untuk berprestasi di dunia balap motor. Semangat pantang menyerah dan konsistensinya menjadi inspirasi bagi generasi penerus road race di Sulawesi Selatan.
Kemenangan dramatis Junaedi di Titik Nol Tanjung Bira ini sekaligus menutup musim balap dengan manis, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu ikon balap motor yang namanya akan terus dikenang di kancah road race Sulawesi.
