Utarakannews.com, Parepare – Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam (KPPSI) Parepare mengecam keras sebuah video yang diduga menggunakan simbol keagamaan sebagai bahan konten politik.
Dalam video tersebut, terlihat seorang pria mengenakan mukenah yang dinilai KPPSI sebagai tindakan pelecehan terhadap agama Islam.
Ketua KPPSI Parepare, Syaiful, menyatakan bahwa mukenah merupakan simbol sakral dalam Islam yang tidak boleh dipermainkan.
“Mukenah adalah pakaian khusus muslimah yang sakralk dalam Islam. Menjadikannya bahan olok-olokan untuk kepentingan politik adalah pelecehan syariat,” ujarnya, Selasa 20 November 2024.
Ia mengutip Alquran untuk menegaskan pentingnya menjaga simbol-simbol keagamaan.
“Dalam surat An-Nur ayat 31 dan Al-Ahzab ayat 59, Allah telah memerintahkan muslimah untuk menjaga auratnya dengan berpakaian yang menutup seluruh tubuh. Ini adalah identitas taqwa yang harus dihormati,” tegasnya.
Syaiful meminta semua pihak yang terlibat dalam pembuatan dan penyebaran video tersebut, termasuk kreator, aktor, dan pihak pendukung, untuk segera meminta maaf kepada umat Islam dan menghapus konten tersebut.
“Video itu tidak hanya melecehkan syariat Islam, tetapi juga mencederai identitas Kota Parepare sebagai kota santri dan ulama,” tambahnya.
Ia memperingatkan bahwa jika tuntutan ini tidak diindahkan, KPPSI akan membawa kasus tersebut ke jalur hukum.
“Kami akan melaporkan ini kepada aparat penegak hukum agar tidak ada lagi tindakan serupa di masa depan. Kondusivitas beragama harus tetap dijaga,” kata dia.
Sekretaris KPPSI Parepare, Ruslan Amin, turut menyampaikan pandangan senada. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai pelecehan syariat Islam dan meminta semua pihak menjaga etika dalam berpolitik.
“Hijab dan mukenah diwajibkan bagi muslimah, bukan untuk dipermainkan oleh laki-laki. Hal ini sangat sensitif dan berpotensi memicu polemik di masyarakat,” ungkap Ruslan.
Sementara itu, Juru Bicara Tim Pemenangan salah satu paslon yang disebut dalam video tersebut, TSM Mo, mengaku belum melihat konten yang dimaksud.
“Saya belum menonton kontennya dinda,” singkatnya saat dikonfirmasi.